Kamis, 12 April 2018

SYSTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

BIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

PRIA

a. Testis 
Testis adalah organ  kelamin pria yang berbentuk oval dan terletak dalam skrotum yang berjumlah sepasang. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon seks testosteron. Testis terletak dalam skrotum merupakan organ berugae (memiliki lipatan kulit), dan berfungsi dalam menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap terjadi. Jika suhu rendah (dingin) maka skrotum berkerut dan mendekat ke arah tubuh, sedangkan bila suhu sedang tinggi, maka skrotum akan mengendur dan menjauh dari tubuh. 
Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubuhlus seminiferus. Kemudian terdapat pintalan-pintalan tubuhlus seminiferus yang terdapat dalam ruang testis yang disebut dengan lobulus testis, satu testis umumnya terdiri dari sekitar 250 lobulus testis. 

b. Epdidimis
Epididimis adalah organ kelamin pria berbentuk saluran berkelok-kelok yang berada dalam skrotum dan diluar testis. Epididimis berbentuk mirip dengna huruf C. Fungsi Epididimisadalah sebagai alat pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma tidak mempunyai kemampuan dalam bergerak sebelum subuh, tetapi setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subuh dan dapat bergerak walaupun belum sempurna. Setelah epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju ke vesikula seminalis. 

c. Vas Deferens 
Vas Deferensi adalah saluran yang berbentuk tabung dan berfungi dalam menyalurkan sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Proses pematangan dan penyimpanan sperma, duktus deferens mendorong sperma dengan bergerak secara peristaltik lambat ke vesikula seminalis. Sedangkan di saat ejakulasi, akan bergerak cepat dan kuat sehingga sperma keluar dengan menyembur. 
d. Kelenjar Kelamin 
Kelenjar kelamin adalah organ-organ kelamin pria yang difungsikan dalam menghasilkan cairan sebagai tempat berenangnya sperma, dan menjaga sperma teta hidup dengan menetralisir asam, karena cairan tersebut bersifat basa. Cairan tersebut dikenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60-100 juta sel sperma yang normalnya semen atau air mani mempunyai pH 7,2 yang bervolume 3-5 ml, dengan warna putih susu sampai kuning-kekuningan serta agak kental. Kelenjar kelamin terbagi atas 3 organ antara lain sebagai berikut... 
  • Vesikula Seminalis (Kantung Air Mani), adalah organ yang berupa saluran berbentuk tabung yang berjumlah dari sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis mempunyai panjang dari 5-10 cm. Fungsi vesikula seminalis adalah untuk mensekresikan cairan yang bersifat basa y (pH 7,3 mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim dan prostaglandin. Cairan vesikula seminalis terdiri dari 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis bersatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
  • Kelenjar Prostat, ialah organ yang berada dibawah kandung kemih. Fungsi kelenjar prostat adalah untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan tersebut disekresikan ke saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% seluruh volumen semen. Cairan dari kelenjar prostat bersatu dengan cairan vesikula seminalis dan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan disekresikan organ yang terdiri dari fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan antikoagulan. 
  • Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar yang berjumlah dari sepasang. Fungsi kelenjar bulbouretra (cowpery) adalah untuk menghasilkan cairan lendir yang sifatnyabasa dalam saluran ejakulasi. Kelenjar yang terletak dibawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan dari kelenjar Bulbouretra keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut dengan mazi yang merupakan najis dan cara mensucikannya sama dengan mencul kencing. 
e. Saluran Ejakulasi
Jumlah sepasang. Saluran ejakulasi berfungsi untuk saluran pendek yang menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra.

f. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak dalam penis. Fungsi uretra adalah sebagai tempat keluarnya sperma dan tempat keluarnya urin.

g. Penis (Zakar) 
Penis adalah alat kelamin luar pada pria. Fungsi penis adalah untuk memasukkansperma ke dalam alat reproduksi wanita melalui pertemuan keduanya (kopulasi). Penis merupakan organ tersusun dari otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya penis disebut dengan ereksi, hal ini terjadi karena terdapat rangsangan yang membuat pembuluh darah penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) melapisi glan penis akan dipotong.

Penis memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu dengan mengeluarkan sperma melalui uretra (saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot kandung kemih kemudian mengkerut, untuk mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil ejakulasi. Penis terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut..
  • Gian Penis, merupakan bagian kepala jika telah dikhitan dan tidak dilapisi kulit
  • Batang (corpus) penis
  • Pangkal penis
h. Skrotum (Kantung Pelir) 
Skrotum adalah kantung didalamnya terdapat testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang tersusun dari jaringan ikat dan jaringan polis (otot dartos). Otot dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan dapat berkerut.


WANITA
BAGIAN LUAR
 Mons veneris ini merupakan bagian yang bentuknya sedikit menonjol dan terlihat dari luar yang merupakan bagian dengan fungsi untuk menutupi tulang kemaluan (Simfisis pubis). Penyusun dari Mons Veneris adalah jaringan lemak dengan sedikit jaringan ikat. Mons Veneris juga biasa disebut sebagai gunung venus. Ketika seorang wanita sudah dewasa maka daerah ini akan tertutupi oleh rambut-rambut kemaluan. Rambut kemaluan ini membentuk pola seperti bentuk segitiga yang terbalik.
  • Klitoris
Klitoris merupakan organ yang mempunyai sifat erektil dan sangat sensitif apabila terkena rangsangan. Rangsangan ini biasa terjadi pada saat melakukan hubungan seksual. Pada bagian ujung klitoris terdapat banyak pembuluh darah, hal ini menyebabkan klitoris menjadi bagian yang erektil mirip seperti alat reproduksi pria atau penis.
  • Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)
Karena bentuknya yang seperti bibir maka dari itu bagian inidisebut sebagai labia. Bagian luar dari Labia Mayora tersusun oleh jaringan lemak dan kelenjar keringat. Ketika sudah menginjak usia dewasa biasanya bagian ini tertutup oleh rambut kemaluan, rambut ini merupakan rambut yang berasal dari Mons Veneris. Rambut kemaluan tidak terdapat pada selaput lemak tetapi terdapat banyak ujung-ujung saraf yang menyebabkan wanita menjadi sensitif saat melakukan hubungan seksual.
  • Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Memiliki bentuk yang mirip dengan Labia Mayora tetapi Labia Minora ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan terdapat di dalam Labia Mayora. Tidak terdapat rambut kemaluan pada Labia Minora. Bagian penyusun Labia Minora adalah jaringan lemak dan jaringan tersebut memiliki banyak pembuluh darah sehingga dapat menambah gairah pada saat melakukan hubungan seksual. Labia Minora ini mengelilingi lubang kemaluan atau Orifisium Vagina. Labia Minora ini memiliki peran yang mirip dengan kulit skrotum pada alat reproduksi pria.
  • Vestibulum
Vestibulum ini merupakan rongga yang membatasi antara Labia Minora pada sisi kanan dan sisi kiri. Pada bagian atas dibatasi oleh klitoris sedangkan pada bagian bawah dibatasi oleh pertemuan dua labia minora. Vestibulum ini merupakan tempat adanya muara vagina dan uretra. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan cairan yang berbentuk seperti lendir pada lubang saluran Bartholini dan Skene yang bertujuan untuk memudahkan masuknya penis saat melakukan hubungan seksual.
  • Himen (Selaput Dara)
Himen atau selaput dara ini adalah rongga pembatas antara labia minora pada sisi kanan dan sisi kiri. Selaput dara ini sifatnya sangat mudah robek. Hal ini lah yang digunakan sebagai aspek penilaian keperawanan seorang wanita. Pada keadaan yang normal, himen ini mempunyai lubang agak besar yang berfungsi untuk keluarnya cairan atau darah pada saat terjadi menstruasi. Himen atau selaput dara biasanya akan robek dan mengeluarkan darah pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual. Sedangkan pada saat setelah melahirkan akan terdapat sisa-sisa himen yang disebut sebagai Carancula hymenalis.

BAGIAN DALAM

  • Vagina
Vagina merupakan otot selaput yang berfungsi untuk menghubungkan rahim dengan organ bagian luar. Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang dari vagina ini biasanya sekitar 8 hingga 10 cm. Dinding vagina memiliki bentuk yang berlapis-lapis dimana lapisan terluarnya merupakan selaput lendir.
Vagina memiliki fungsi sebagai berikut.
  1. Sebagai sarana dalam melakukan hubungan seksual
  2. Sebagai jalan dari bayi pada saat proses melahirkan
  3. Sebagai tempat mengalirnya lendir atau darah pada saat terjadi menstruasi
  • Uterus (Rahim)
Uterus atau rahim adalah organ bagian dalam yang mempunyai bentuk seperti buah pir. Uterus ini memiliki berat sekitar 30 gram. Penyusun dari uterus ini adalah lapisan-lapisan otot. Uterus memiliki ruang yang berbentuk segitiga yang bagian atasnya lebih besar. Fungsi dari uterus adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Otot yang terdapat pada uterus ini bersifat elastis yang berfungsi untuk menyesuaikan dan menjaga janin pada saat proses kehamilan selama 9 bulan.
Pada bagian uterus terdapat dinding rahim atau Endometrium yang tersusun dari sel-sel epitel yang membatasi uterus. Lapisan dinding rahim ini akan menebal pada saat terjadi ovulasi dan selanjutnya akan meluruh pada saat menstruasi. Uterus disangga oleh Ligamentum dan jaringan ikat dengan tujuan untuk menyangga posisinya.
Bagian-bagian pada uterus :
  1. Korpus Uteri, bagian yang memiliki bentuk seperti segitiga pada bagian atasnya
  2. Serviks Uteri, bagian yang memiliki bentuk seperti silinder
  3. Fundus Uteri, bagian pada korpus yang letaknya di atas kedua pangkal tuba fallopi
Rahim merupakan tempat jalan lahir yang sangat penting pada saat proses persalinan. Otot rahim mampu mendorong janin untuk keluar dan otot uterus dapat menutupi darah yang keluar. Hal ini mencegah terjadinya pendarahan setelah proses persalinan selesai. Rahim memiliki jangka waktu kurang lebih sekitar 6 minggu untuk kembali kebentuk semula pasca melahirkan.
  • Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba Fallopi atau oviduk adalah organ yang menghubungkan uterus dengan indung telur. Karena memiliki bentuk seperti saluran, Tuba Fallopi sering disebut sebagai saluran telur. Jumlah dari organ oviduk adalah dua buah dengan masing masing memiliki panjang sekitar 8-20 cm.
Bagian-bagian pada Tuba Fallopi, antara lain:
  1. Infudibulum, merupakan bagian yang memiliki bentuk seperti corong yang letaknya berada di pangkal. Memiliki Fimbriae yang mempunyai fungsi untuk menangkap ovum.
  2. Pars Ampularis, merupakan bagian yang bentuknya agak lebar dan menjadi tempat bertemunya sel ovum dan sel sperma.
  3. Pars Ismika, merupakan bagian tengah tuba yang memiliki ukuran sempit.
  4. Pars Interstitialis, merupakan bagian pada tuba yang terletak dekat dengan uterus.
Fungsi Tuba Fallopi, yaitu:
  1. Sebagai saluran untuk spermatozoa dan ovum
  2. Sebagai perangkap bagi ovum
  3. Sebagai tempat pembuahan atau fertilisasi
  4. Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum hasil ini masuk ke bagian dalam dari uterus atau rahim
  • Ovarium (Indung Telur)
Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita. Ovarium berfungsi menghasilkan ovum atau sel telur dan juga berfungsi sebagai penghasil hormon seks utama. Bentuk dari ovarium ini adalah oval yang memiliki panjang sekitar 2,5-4 cm. Ovarium terdiri dari dua bagian yang terletak di sebelah kanan dan kiri. Bagian ini dihubungkan oleh Tuba Fallopi.
Ovarium pada wanita yang sudah pubertas memiliki 300.000an sel telur, namun banyak dari sel telur ini yang mengalami kegagalan, kerusakan bahkan mati, sehingga benih sehat tersisa sekitar 300-400an benih telur saja. Pada proses menstruasi atau sekitar 28 hari sekali ada satu ovum yang dikeluarkan oleh ovarium kiri dan ovarium kanan secara bergantian. Apabila benih telur ini habis, maka seorang wanita telah memasuki masa menopause. Ovarium ini menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan penting dalam proses menstruasi.