Minggu, 02 September 2018

RANGKUMAN PERISTIWA PEMBERONTAKAN G 30 S/PKI

PEMBERONTAKAN G 30 S/PKI

Gerakan 30 September atau G 30 S PKI, G-30S/PKI, Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah  kejadian pada 30 September 1965di mana enam pejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lain dibunuh dalam pemberontakan yang disebut sebagai usaha kudeta yang dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.

I.                    Latar Belakang Pemberontakan :


·         PKI menjadi salah satu partai pemenang dalam pemilu 1955. 
·         Terbentuknya poros Jakarta-Peking. 
·         Penerapan sistem pemerintahan berlandaskan NASAKOM. 
·         Pergolakan politik yang semakin tidak stabil. 
·         Terjadinya sengketa antara AD dan PKI.

1.    II.                  Tujuan Pembertontakan : 
  1. Mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis. 
  2. Merebut pemerintahan RI.

Tempat dan Waktu Kejadian : Jakarta dan Yogyakarta, 30 September 1965

               Tokoh-tokoh:
  1. Tokoh Pemberontakan : D. N Aidit dibantu oleh Letkol Untung Sutopo 
  2. Keenam pejabat tinggi yang dibunuh:
  3. Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani 
  4. Mayjen TNI R. Suprapto
  5. Mayjen TNI M.T. Haryono 
  6. Mayjen TNI S. Parman 
  7. Brigjen TNI D.I. Panjaitan 
  8. Brigjen TNI S. Siswomiharjo 
·         Korban-korban lain :
1.    AIP Karel Satsuit Tubun 
2.    Brigjen Katamso Darmokusumo  
3.    Kolonel Sugiono 
4.    Ade Irma Suryani Nasution  (Putri Jenderal TNI A.H. Nasution) 
5.    Lettu Pierre Tandean 
6.       Jenderal TNI A.H. Nasution (Diduga salah satu target tapi selamat)

  • Tokoh penumpas :
o   Mayjen Soeharto
o   Kolonel Sarwo Edi

·         V.                  Tindakan yang Dilakukan Pemberontak
1.    Membentuk ormas-ormas, seperti : SOSBI (Kaum Buruh), BTI (Kaum Tani), GERWANI, dan LEKRA.
2.    Mengusulkan terbentuknya angkatan ke-5.
3.    Memfitnah AD dengan isu Cup Dewan Jenderal.
4.    Merebut sarana penting, seperti : Stasiun RRI, Pusat Telekomunikasi, dan Bandara Halim Perdana Kusumah.
5.    Menculik dan membunuh para Jenderal dari AD di Lubang Buaya.

VI.                Tindakan yang Dilakukan Pemerintah

TNI dibawah komando Soeharto pada 1 Oktober berhasil menguasai pangkalan udara Halim Perdanakusumah dan Lubang Buaya, kemudian keesokan harinya yaitu tanggal 2 Oktober 1965 jenazah perwira TNI AD berhasil di temukan di Lubang Buaya dan dimakamkan bertepatan dengan ulang tahun ABRI yaitu tanggal 5 Oktober 1965 di TMP Kalibata. Beberapa orang yang terlibat dalam pemberontakan G 30 S/PKI kemudian melarikan diri ke berbagai tempat di Pulau Jawa termasuk Letkol Untung yang akhirnya berhasil ditangkap di Tegal pada tanggal 11 Oktober 1965, D.N. Aidit sebagai pimpinan PKI waktu itu ditangkap di Surakarta pada 22 November 1965 dan tokoh-tokoh PKI lainnya. Kesepuluh perwira di atas, oleh pemerintah Indonesia ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Tanggal 1 Oktober juga ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

VII.              Dampak Pemberontakan

1.    Presiden Soekarno kehilangan kewibawaan di mata rakyat Indonesia. 
2.    Kondisi politik Indonesia semakin tidak stabil sebab muncul pertentangan dalam  lembaga tinggi negara.
3.     Pembubaran PKI. 
4.    Pembersihan kabinet Dwikora dari unsur- unsur PKI. 
5.    Penurunan harga-harga barang. 
6.    Mengadakan devaluasi rupiah lama menjadi rupiah baru yaitu dari Rp. 1000 menjadi Rp. 100. 
7.    Menaikkan harga bahan bakar menjadi empat kali lipat tetapi kebijakan ini menyebabkan kenaikan harga yang sulit untuk dikendalikan.

1.    Sumber: